TAMBANG BAWAH TANAH





METODE PENAMBANGAN TAMBANG BAWAH TANAH
Didasarkan pada cara penyanggaan dan penambangannyadibagi menjadi 4 kelompok metoda, yaitu:
I.        Open Stope Methods : sedikit memakai penyanggaan, umumnya sederhana, baik dalam pelaksanaan maupun lay out-nya
  1. Ghopering coyoting : mengikuti pada arah dan bentuk endapan bijih dan pengerjaannya tidak sistematis, baik peralatan maupun cara penambangannya sangat sederhana tanpa persiapan terlebih dahulu.
  2. Glory Hole methods : umumnya dijaga agar pembukaan tanah tidak longsor maka ditinggalkan pillar atau dilakukan pengisian pada daerah yang telah selesai ditambang
  3. Shrinkage stoping  : over hand stoping, dimana tiap-tiap bagian slice di bor dan diledakkan, dari bawah tumpukan hasil ledakan itu akan dibiarkan di lantai untuk dipakai sebagai pijakan dan penyangga country rock.
  4. Sub Level Stoping : golongan open stope, dimana penambangannya dilakukan dengan membuat sub level diantara dua level yang berurutan letaknya, jarak antara dua level biasanya antara 100 – 200 ft sedangkan jarak antara sub level biasanya antara 25 – 40 ft.
II.      Supported Stope Methods. Metoda ini cocok untuk endapan bijih yang country rock dan bijihnya lunak. Akibatnya perlu sistem penambangan yang sistematik dan memerlukan penyanggaan. Penyanggaan ini bisa berupa penyangga alamiah dan artificial support
  1. Shrink and fill stoping. Pada dasarnya mirip dengan sistem shrinkage stoping, hanya saja setelah satu blok antara level dengan level lainnya habis ditambang atau digali, kemudian rongganya di isi dengan filling material.
  2. Cut and fill stoping : mengambil atau menggali bagian demi bagian. Setiap kali bagian yang digali itu telah mengeluarkan material pengisi yang dimasukkan sebelum penggalian bagian berikutnya dilakukan.
  3. Square set Stoping :dengan menyanggah secara sistematika disetiap bagian – bagian yang telah ditambang, dengan menggunakan timber yang berbentuk empat persegi panjang .
  4. Stull Stoping adalahh suatu cara penambangan dimana dinding tempat penggalian disanggah dengan penyanggah kayu dari foot wall sampai ke hanging wall.
III.   Caving Methods.: pada batuan – batuan atau endapan bijih yang mudah runtuh bila mendapat tekanan dari atas dimana runtuhnya secara perlahan-lahan. Metoda caving dikenal dengan 3 cara penambangannya yaitu:
  1. Top Slicing, : untuk endapan-endapan bijih dan country rock yang lemah. Terutama untuk overburdennya yang lunak dimana penambangannya dilakukan selapis demi selapis dari atas ke bawah pada stope yang disanggah.
  2. Sub Level Caving, : satu penambangan dari atas ke bawah, dan penggaliannya setiap kali dilakukan lateral. Seluruh ketebalan endapan bijih di antara dua sub level diambil dengan jalan meruntuhkan.
  3. Block Caving :cara stoping dimana batuan dalam block besar yang kemudian digali pada bagian bawahnya lalu dikeluarkan melalui tempat pengeluaran batuan yang letaknya pada dasar blok.

IV.  Tambang Batubara
  1. Long wall
2.       Room and pillar
  1. Wonga willi
  2. Sufirais


ALAT YANG DIGUNAKAN PADA TAMBANG BAWAH TANAH.
Pada Shinking Plant:
1.       Head Frame ( rangka derek ), digunakan untuk penggalian shaft yang dapat bersifat temporary ataupun permanent
2.       Hoisting Equipment, terdiri dari :
  1. Prime motor
  2. Drum
  3. Wire rope
  4. Sheave
  5. Bucket
3.       Kompresor, adalah suatu peralatan yang menghasilkan udara bertekanan.
4.       Power plant, yang dalam ini adalah alat untuk menghasilkan tenaga listrik.
5.       Pompa, berfungsi untuk memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain.
6.       Drilling equipment, adalah peralatan bor yang dipakai untuk penggalian. Tipenya antara lain:
  1. hand held sinker
  2. Rotary Drill
  3. Shaft Jumbo
7.       Blasting Equipment adalah peralatan yang digunakan dalam peledakan.
8.       Mucking Equipment adalah peralatan yang digunakan untuk mengumpulkan hasil galian atau bongkahan, kemudian diagkut ke alat muat.
9.       Grouting Equipment.

Pada Pengankutan ;
1.       pengankutan pada stope atau working face, menggunakan alat angkut yang antara lain berupa:
  1. Hand tramming yaitu lori yang didorong dengan tangan
  2. Belt conveyor
  3. Chain conveyor
  4. Scrapper
  5. Gravity incline
  6. Alat-alat transportasi lain yang dilakukan secara horizontal, miring, atau vertikal ke arah bawah.
2.       Pengankutan pada sub level atau interlevel drive, menggunakan alat angkut berupa:
  1. Lori yang didorong dengan lokomotif kecil
  2. Belt conveyor
3.       Pengangkutan pada gravity inclines, menggunakan alat angkut berupa:
  1. lori yang meluncur pada gravity inclines
  2. belt conveyor
  3. Chutes
  4. Skip dan lain – lain yang dilakukan secar miring ke arah bawah.
4.       Pengangkutan pada level drive dan cross cut, menggunakan alat berupa:
  1. lori yang menggunakan lokomotif
  2. wire rope atau rantai

5.       Pengangkutan pada shaft vertical atau miring dengan menggunakan mesin pengangkat dengan alat angkut cage dan skip 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.