Batu Mulia

Batu mulia termasuk batu permata dan batu hias atau batu ornament, adalah salah satu jenis bahan galian industri yang mempunyai prospek cerah, walaupun ditinjau dari segi pengembangannya termasuk baru, namun sebenarnya komoditi bahan galian ini telah dikenal sejak zaman dahulu (jaman megalitik atau neolitik). Hal ini disebabkan batu mulia mempunyai arti dan nilai yang unik, tidak saja ditinjau dari segi keindahan dan kepercayaan (magis).
Sebenarnya di Indonesia terdapat cukup banyak jenis batu mulia, namun belum di eksplorasi dan di-inventarisasi secara seksama. Hal ini disebabkan Pemerintah(dalam hal ini Departemen Pertambangan dan Energi) baru pada tahun 1985 membentuk satuan tugas setingkat eselon IV yang tugasnya melaksanakan inventarisasi dan eksplorasi batu mulia di Indonesia, ini tentunya berdasarkan pertimbangan bahwa batu mulia merupakan komoditi yang mempunyai nilai ekonomis, potensi dan prospek cerah, seperti intan, opal, kecubung, garnet, krisopras, oniks (bermacam-macam batu akik) serta berbagai jenis batu mulia lainnya diketahui terdapat di Indonesia. Sampai dimana keberhasilan inventarisasi dan eksplorasi batu mulia ini, tergantung para pelaksananya. Contoh Sebutir batu mulia cukup berharga sering mendorong pelaksana cenderung untuk tidak melaporkan hasil penemuannya.
Hingga kini di Indonesia belum tercatat adanya suatu Lembaga Pendidikan Khusus Batu mulia, baik formal maupun non-formal. Demikian pula halnya dengan asosiasi, baik asosiasi ahli batu mulia, asosiasi masyarakat batu mulia dan asosiasi penggemar batu mulia maupun asosiasi pengrajin batu mulia. Lembaga pendidikan dan asosiasi ini perlu segera dirintis agar pengembangan batu mulia di Indonesia dapat terlaksana dengan baik. Sejalan itu perlu pula dibangun atau didirikan laboratorium batu mulia agar setiap batu mulia yang diperdagangkan atau dijadikan asset dapat di uji dan diberikan sertifikat.
Batu Mulia (precious stones) sebenarnya mempunyai makna berbeda dengan Batu Permata (gemstones), dimana,
Ø Yang termasuk Batu Mulia adalah Batu Permata dan Batu Ornament, dengan kata lain,
§  Batu Permata adalah BatuMulia yang dijadikan atau dibentuk menjadi Permata (cincin, kalung, liontin, bros, dan lain-lain) sedangkan,
§  Batu Ornament adalah Batu Mulia yang hanya dapat dijadikan Hiasan (bukan hiasan atau jewel).
Ø Secara umum Batu Permata dibedakan menjadi dua, yaitu,
§  Batu permata mulia (precious gemstones), dan
§  Batu Permata setengah mulia (semi precious gemstones).
Ø Istilah batu aji mengandung makna batu berharga atau mungkin juga batu bertuah. Dalam bahasa Jawa aji atau pengaji artinya berharga, sedangkan aji atau aji-aji artinya azimat atau sakti.
Ø Contoh Batu mulia yang termasuk batu permata mulia (precious gemstones) sangat terbatas, yaitu Intan, Korundum (merah = rubi dan biru = safir), Beril (hijau = emerald dan biru laut = akuamarin) dan krisoberil (Aleksandrit).
Ø Contoh Batu mulia yang termasuk kelompok batu permata setengah mulia cukup banyak, antara lain, Feldspar (batu bulan dan amazonite), Garnet (pirop), Jade (baik nefrit maupun jadeit, yang tergolong mineral piroksin), olivine (peridot), kuarsa (ametis, sitrin, karnelian, opal dan agat), spinel, topas, turmalin, turqoas dan zircon.

Ø Sebenarnya pengelompokkan tersebut termasuk klasik, karena opal kini telah dimasukkan ke dalam kelompok batu permata mulia. Disamping masih banyak jenis mineral dan batuan yang mungkin dapat digolongkan batu permata setengah mulia. Meskipun kurang baik namun banyak dibuat permata karena keindahannya. Jenis ini mungkin tepat dikelompokkan ke dalam batu hias karena hanya untuk koleksi.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.