Iron Modulus (IM),
Adalah, Perbandingan proporsi kandungan Al2O3 terhadap Fe2O3 yang merupakan sifat dari umpan kiln.IM = Fe2O3/Al2O3
1. Umumnya iron modulus (alumina modulus) berkisar antara 1,5 sampai 2,5, dimana,ü“High alumina cement”, mempunyai iron modulus 2,5 atau lebih,ü“low alumina cement”, mempunyai iron modulus
2. lebih rendah dari 1,5 (low alumina cement disebut juga ferro cement).Fe2O3 mempunyai pengaruh untuk mempercepat reaksi antara kalsium oksida dan oksida silika,3. Dapat dikatakan bahwa, untuk kandungan alumina yang sama akan semakin tinggi kandungan Fe2O3, yang akan menyebabkan umpan kiln semakin mudah dibakar menjadi klinker, karena kedua oksida tersebut (Al2O3 dan Fe2O3) merupakan “fluxing component”, maka alumina ratio tidak dipakai untuk menyatakan burnability umpan kiln.
3. Iron ratio (alumina ratio) juga menentukan komposisi liquid phase didalam klinker.
Bila iron ratio = 0,637, maka ini berarti bahwa kedua oksida berada adalah perbandingan molekul airnya, sehingga hal ini akan menyebabkan hanya “tetra calcium alumino ferrite” (C4AF) saja yang terdapat didalam klinker, dan klinker dapat dikatakan tidak mengandung “tricalcium aluminate” (C3A), ini disebut “ferrari cement” yang bersifat mempunyai panas hidrasi yang rendah, waktu peningkatan yang lama dan faktor penyusutan yang kecil.
4. Iron modulus yang tinggi disertai dengan silika modulus yang rendah, akan menghasilkan semen yang mempunyai waktu pengikatan yang cepat, hal ini membutuhkan penambahan gipsum yang banyak untuk mengontrol waktu pengikatan.
0 komentar:
Posting Komentar