Faktor – faktor Kinerja Jig Pan America
Beberapa
faktor yang mempengaruhi
kinerja jig, antara lain :
a. Sifat-sifat
umpan (feed), yakni:
1. Bentuk
dan ukuran feed
Semakin
besar (kasar) ukuran butir mineral, maka recovery
semakin tinggi. Tetapi ada satu hal yang harus diperhatikan, makin besar ukuran
partikel mineral makin makin cepat pula pemadatan pada bed, sehingga terjadi kebuntuhan yang mengakibatkan feed yang masuk berikutnya tidak dapat
menerobos bed.
2. Kadar
mineral
Makin
tinggi atau kaya kadar mineral berharga yang masuk sebagai feed, maka recovery akan
semakin tinggi. Dan makin banyak kadar mineral pengganggu yang masuk sebagai feed pemisahan semakin sulit, berarti
perolehan recovery akan rendah.
3. Berat
jenis mineral
Semakin
tinggi berat jenis mineral berharga terhadap mineral pengganggu maka recovery akan semakin tinggi.
b. Parameter-parameter
proses jig
Pada proses pemisahan
dengan menggunakan alat jig, terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja jig. Adapun parameter yang mempengaruhi proses pemisahan tersebut
antara lain :
1. Panjang
pukulan
Panjang pukulan
adalah jarak yang ditempuh oleh
torak atau membran dari awal dorongan (pulsion)
hingga akhir hisapan (suction). Untuk mengatur panjang
pukulan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut, yaitu berat jenis, ukuran butir, jumlah mineral ikutan, dan kekayaan timah yang
digali.
Panjang pukulan
berpengaruh terhadap recovery dan
kadar konsentrat. Jika ingin mendapatkan konsentrat yang bersih, dapat
menggunakan panjang pukulan yang kecil dan cepat dimana pulsion akan ditahan dengan menggunakan back water dalam jumlah yang banyak, tetapi cassiterit
tidak tertangkap semua terutama yang ukuran butir halus
dan akan lari ke tailing sehingga recovery menjadi rendah. Untuk
mendapatkan tailing yang bersih,
panjang pukulan yang digunakan lebih besar sehingga panjang pukulan
bergerak lambat dan suction akan kuat dengan menggunakan back water
yang sedikit. Panjang pukulan yang relatif pendek dan cepat dengan back water
yang banyak digunakan untuk memisahkan feed
yang berkadar tinggi, tetapi untuk feed
dengan kadar yang rendah biasanya digunakan panjang pukulan yang besar dan
lambat.
Menurut
“Barry A.
Wills ” panjang pukulan pada
jig berbanding terbalik dengan jumlah pukulan per menit. Ukuran butir dari mineral
berbanding lurus dengan panjang pukulan dan berbanding terbalik dengan jumlah
pukulan per menit. Hal ini dapat dilihat dari persamaan
berikut :
|
Keterangan:
S = Panjang
pukulan (mm)
v = Kecepatan pengendapan partikel (mm/s)
n = Jumlah pukulan per
menit
= 3,14
60 = 60 detik/menit
Dari persamaan diatas diketahui bahwa untuk
perolehan kadar yang baik, maka peningkatan panjang pukulan harus disertai
dengan pengurangan jumlah pukulan permenit dan sebaliknya. Sedangkan
penyesuaian panjang pukulan dipengaruhi oleh ukuran butir mineral. Semakin
besar ukuran butir konsentrat maka panjang pukulan semakin besar, begitu juga
sebaliknya.
Menurut Norman L. Weiss laju kecepatan
pengendapan mineral kasiterit berdasarkan kondisi butir pada fluida dapat
dihitung dengan rumus :
|
Keterangan:
v = Kecepatan pengendapan partikel (mm/s)
d = Diameter partikel (mm)
g = Gaya gravitasi (9,8 m/s)
= Berat jenis partikel(kasiterit
=6,9)
= Berat jenis fluida
(air = 1,03)
Q = Koefisien
resistant (0,4)
2. Kecepatan
aliran horizontal
Kecepatan aliran horizontal adalah
kecepatan air yang mengalir diatas lapisan bed.
Fungsi aliran horizontal adalah untuk membawa material ringan, baik yang
berukuran besar maupun kecil. Untuk kecepatan aliran horizontal yang terlalu
besar, mineral berukuran halus akan ikut terbuang bersama tailing. Sedangkan kecepatan aliran horizontal yang lebih kecil
dari kecepatan pengendapan mineral ringan, maka akan mengendap diatas permukaan
jig bed sehingga akan mengganggu
proses jigging.
3. Ukuran Butiran dan Tebal
Bed
Batu jig/hematit berfungsi sebagai media pemisah yakni untuk menahan
mineral ringan agar sekecil mungkin turun ke dalam tangki jig, dan memberi peluang yang sebesar-besarnya kepada mineral berat
(termasuk timah) turun ke dalam tangki jig.
Ukuran butiran batu hematit harus disesuaikan, bed jangan terlalu tebal sebab apabila terlalu tebal (penuh) maka
tidak ada lagi kantong untuk menjebak material sebelum terkonsentrasi menjadi
konsentrat. Jumlah
batu hematite yang dibutuhkan tiap cell dapat
dihitung dengan rumus:
H = A x t x bj x 80%
.......................................................(2.7)
|
Keterangan:
H = Hematite
yang diperlukan (ton)
d = Diameter partikel (mm)
A = Luas
saringan efektif (m2)
t = tebal
bed (m)
bj = bj hematite
4.
Volume air
Tambahan (Underwater)
Sejumlah air ini yang berada dalam tangki
jig adalah merupakan media penghantar
efektif pukulan terhadap daerah pemisahan/daerah suspensi. Apabila jumlah air
ini terlalu kecil maka efektif pukulan tidak berlanjut ke daerah suspensi dan
proses pemisahan tidak terjadi. Apabila underwater
terlalu banyak seolah-olah tertekan ke permukaan pemisahan dan dapat
mempengaruhi proses suspensi, sebaliknya underwater
diatur sedemikian rupa, seakan-akan air tersebut keluar melalui permukaan jig dalam keadaan bebas tanpa tekanan.
Kebutuhan underwater jig primer maupun sekunder dapat dihitung dengan rumus :
Kebutuhan Underwater Jig =
LSE
keseluruhan x Kebutuhan Underwater/Cell
x 60 ........(2.8)
5.
Ukuran
lubang spigot
Lubang spigot
adalah suatu lubang yang berfungsi
sebagai tempat keluarnya konsentrat
hasil pemisahan. Besarnya ukuran lubang spigot
ini akan mempengaruhi volume air yang terdapat dalam tangki jig. Apabila ukuran lubang spigot
terlalu besar, maka volume air yang keluar melalui lubang spigot akan menjadi besar. Hal ini akan mengakibatkan tangki jig menjadi kosong dan jig akan mengalami kekurangan air. Untuk menjaga keseimbangan air
didalam jig, maka ukuran lubang spigot diusahakan sekecil mungkin. Hal
ini bertujuan agar pada proses pemisahan berikutnya tidak terjadi kelebihan air
dan pemakaian air tambahan dapat terjaga.
6.
Motor
jig
Motor jig merupakan
motor penggerak pukulan yang menyebabkan terjadinya pulsion dan suction pada
proses pemisahan. Penentuan daya atau HP motor yang
digunakan berdasarkan beban yang akan didorong pada saat pulsion, jumlah putaran gear
box dan panjang pukul motor yang digunakan.
7. Jig
screen
Jig
screen merupakan saringan yang
terbuat dari kawat (ketebalan kawat 1,5 mm) yang dipasang diantara roobster bawah dan atas. Semakin besar
ukuran lubang bukaan jig screen maka recovery semakin tinggi ( kebuntuan
makin lambat).
0 komentar:
Posting Komentar