PETUNJUK PRAKTIS MENGUJI BATU MULIA, KHUSUSNYA BATU PERMATA DAN PERMATA ASLI


Menguji keaslian batumulia tidak semudah perkiraan banyak orang lebih-lebih bagi orang awam terhadao batumulia. Bahkan seorang ahli sekalipun sering dihadapkan dengan berbagai kesulitan bila harus menguji batumulia yang sangat berharga tanpa bantuan peralatan laboratorium yang canggih. Itulah sebabnya perhimpunan Masyarakat Batumulia Indonesia (MIB) kini sedang merintis pendidikan (kursus dan pelatihan) yang akan menghasilkan ahli-ahli batumulia yang mampu menguji batumulia dan memberikan sertifikat uji yang diakui oleh dunia internasional. Tentu saja tugas MBI ini tidak ringan dan harus dilambari dedikasi tinggi untuk nusa dan bangsa. Apabila kita telah mampu menguji batu-mulia asli, maka dengan sendirinya kemampuan tersebut dapat digunakan untuk mengenali batumulia sintetis yang mempunyai sifat fisik dan kimia sama.

Batumulia, khususnya batu permata dan permata, akan dapat diuji berdasarkan sifat-sifat fisik, yang mana pengujian ini tidak akan merusak batuan. Berbeda bila kita harus menguji sifat kimianya, maka kita harus menghancurkan atau merusakkan sebagian atau seluruh batumulia yang diuji. Memang menguji komposisi kimia juga dapat dilakukan tanpa merusakkan atau menghancurkan bendanya, namun untuk ini diperlukan alat laboratorium yang canggih, yaitu mikroprob elektron. Sifat-sifat fisik yang dapat diuji antara lain kekerasan, warna, berat jenis, pengotoran, sifat magnit, sistem kristal, kilap dan sifat optic seperti indek bias, pleokroisma, dan lain-lain. Adapun alat-alat yang dipergunakan antara lain mineral standar kekerasan, kaca pembesar (loupe 10x), magnit, mikroskop polarisasi, binokuler, spectrometer, refraktometer, lampu natrium (sodium lamp), lampu ultraviolet, timbangan teknik dan cairan pengkaji berat jenis seperti bromoform, kloroform dan sejenisnya.

Dengan majunya ilmu teknologi, maka pengujian batumulia juga mengikuti jejaknya, misalnya untuk mengetahui komposisi kimia diperlukan mikroprob electron (electron microprobe analyzer) untuk melakukan analisis tanpa merusakkan bendanya dan mikroskop elektron (scanning electron microscope) untuk mengetahui susunan dan bentuk kristal serta bentuk gelembung berikut isinya.

Memang kadang-kadang seorang ahli tanpa bantuan peralatan laboratorium tersebut dapat dan mampu menentukan jenis batumulia, namun hal ini disebabkan pengalaman yang cukup lama dan perasaannya (indera keenam ?) yang peka dan cepat dan tepat. Pernyataan seorang ahli tanpa bantuan peralatan laboratorium sebenarnya masih berupa dugaan, mungkin tepat dan benar, mungkin juga dapat melesat dan salah. Seandainya tebakannya tepat, tentunya tidak dapat dituangkan dalam sertifikat hasil uji batumulia, khususnya batu permata dan permata yang bersangkutan.

Mengapa hasil uji batumulia itu sangat penting dan mengapa harus dituangkan dalam selembar sertifikat yang diakui, baik secara nasional maupun secara internasional? Batumulia, tepatnya batu permata atau permata, ibaratkan seorang manusia. Meskipun banyak manusia kembar,  namun tidak mungkin manusia kembar tadi memiliki keadaan fisik dan sifat yang persis sama. Demikian juga halnya dengan batumulia.

Misalnya saja kita ambil dua permata nilam biru (blue sapphire) yang sama-sama berwarna biru, dengan bintang bertangan enam, kekerasan sama dan berat jenis juga persis sama. Apabila nilam biru tersebut diteliti dan diuji secara rinci dengan menggunakan peralatan laboratorium canggih, akan nampak beberapa perbedaan, misalnya salah satu tangan bintang lebih pendek, jumlah dan isi gelembung tidak sama, atau pita hitam pada warna merah atau biru tidak sama banyak, dan sebagainya. Perbedaan inilah yang dinamakan sidik jari batumulia (gemstone finger-prints).

Metode ini biasanya digunakan sebagai dasar mencari batumulia berharga yang hilang, seperti halnya polisi mencari seorang penjahat berdasarkan petunjuk sidik jarinya. Jadi jelaslah pentingnya sertifikat-uji dari seorang ahli batumulia diberikan untuk sebuah batumulia berharga. Di luar negeri, misalnya di Australia, Amerika, Perancis, Inggris dan Jerman, toko-toko yang menjual batu permata atau permata dengan harga di atas AS $100,- umumnya dilengkapi dengan sertifikat-uji dari seorang ahli batumulia yang telah terdaftar dan diakui secara nasional dan internasional.


Beberapa cara pengujian yang akan disajikan dalam tulisan ini sebenarnya belum lengkap, namun sudah cukup untuk menguji sebuah batumulia yang berharga sedang sampai murah. Untuk menguji batumulia yang sangat berharga, misalnya permata intan (umumnya di Indonesia dinamakan berlian, istilah yang salah namun sudah umum digunakan), mirah delima (ruby), nilam (sapphire), jamrud (emerald), akuamarin, aleksandrit dan lain-lain, apa yang diuraikan dalam tulisan ini perlu ditambah lagi. Adapun hal-hal yang perlu diuji untuk sebuah batumulia, antara lain kekerasan, warna, berat jenis, pengotor, kilap, sistem kristal, indek bias, pleokroisma dan sifat optik lainnya, serta beberapa pengujian lain yang tidak akan dijelaskan disini.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.